Berguru pada Anak
Tentang tanamkan nilai yang diawali dengan konsistensi diri orang tua melaksanakannya.
Tentang kesanggupan mendengarkan, sebagaimana kemampuan untuk mengucapkan pesan-pesan (anak-anak menyebut itu sebagai : Ummi ngomel dan ribet sih 😂)
Hingga, tentang kesungguhan doa yang terlantun menuju Arsy Allah. Baik nyaring, maupun yang terpendam dalam hati melalui sujud panjang kita.
Memang, anak-anak adalah guru terbaik.
***
Nah, dalam rangka syukuran jelang 5.000 pengunjung Website RantauAnggun.com dan menyambut Hari Anak Nasional, Ummi ngadain give away lagi nih!
Berikut ketentuannya:
1. Tulis pada kolom komentar pengalaman berkesan masa kecil kalian atau bagi yang sudah menikah dan dikaruniai buah hati : pengalaman unik ketika mengasuh anak.
2. Lengkapi identitas kalian dengan menyebutkan nama, asal daerah kabupaten/kota dan email aktif.
3. Satu orang hanya boleh berkomentar satu kali ya.
4. Give away ini berlaku sejak Minggu, 18 Juni 2023 sampai Minggu, 23 Juli 2023 pukul 08.00 WIB
5. Pengumuman pemenang Minggu, 23 Juli 2023 pukul 10.00 WIB (tentatif).
6. Hadiah adalah paket buku anak senilai Rp.200.000,- (dua ratus ribu) dan seperti biasa disertai Pin Bung Karno sebagai cindera mata khas Kota Blitar Jawa Timur, daerah Ummi tinggal 😊
Ayo, ikuti atau sebarkan pada orang-orang kesayangan terdekat di sekitarmu. Semoga beruntung 🤗
Pengalaman berkesan mengasuh anak adalah ketika menuntaskan kewajiban menyusui selama 2 tahun, bahkan lebih hingga usia 3,8 tahun. Mashaallah, saling memandang mata, mendekatkan degup jantung hingga tantangan mastitis. Saya percaya jika tanpa campur tangan Allah SWT saya tidak akan mampu melakukannya dg baik. Semua tantangan dalam perjalanan mengasuh anak, bagi seorang perempuan akan membuka jati dirinya yang lain, yang mengantarkannya menjadi Ibu yang luar biasa. Banyak momen yang membuat diri ini selalu amazing, "wow saya bisa juga, ya, wow saya mampu ternyata". Semangat membersamai anak², Buibu. Tidak mudah tapi kita mampu! - Emha Ainun N. Azizah, Kota Blitar, emha.azizah92@gmail.com
BalasHapusMasyaa Allah senangnya perangkat Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Blitar ikut serta dalam even ini.
HapusMakasih ya, Mbak Ainun. Barokallah fiikum 🥰🤲
Sejak hampir 6 bulan lalu berganti status jadi ibu membuatku belajar banyak hal untuk menjadi orang tua yang menyenangkan. Benar kata orang, 1000 hari pertama adalah masa-masa tercepat dalam kehidupannya, dan aku tak ingin melewatkan satu hari untuk senantiasa membersamainya. Meskipun ada kalanya harus sejenak memberi jeda karena ada tulisan dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Seperti halnya malam tadi, biasanya ia akan tidur sekitar pukul tujuh malam hingga pagi, tetapi setelah minum susu bukannya tidur justru ingin mengajak bermain. Karena masih harus menyelesaikan tugas, akhirnya aku berusaha fokus menulis sesekali mengajaknya berbicara. Hingga kurang lebih tiga jam, si bayi mampu bertahan untuk tak menangis atau rewel karena ia sebenarnya memang sangat mengantuk. Tapi demi menemani ibu yang bekerja, ia mencoba menahannya dengan riang gembira.
BalasHapusTerimakasih, Bu Anggun sudah memberi ruang untuk berbagi cerita. 😄 Alfa Anisa - Blitar - anisaalfinurfadila@gmail.com
Hai Alfa. Terus semangat meng-ASI-hi dan berkarya, ya. Barokallah fiikum.
HapusTerima kasih atas partisipasinya 😊
Menjadi anak terakhir dari 6 bersaudara itu bikin aku jadi anak yang paling deket sama ortu,karna kelima kakak jarak umurnya sangatlah jauh.rasanya sungguh syahdu seperti anak satu satunya yg selalu manja ke ibu bapak hehe.. but semua berubah ketika ibu aku meninggal tepatnya 2017. rasanya dunia seperti tak lagi bersahabat denganku. aku dituntut untuk mandiri dengan keadaanku yang memang belum siap untuk ditinggal ibu,untuk melakukan hal hal kecil di dapur seperti yang ibu lakukan tiap hari dulu dan masih banyak hal hal lainnya yang bagiku masih newbie.time so fast, sekarang aku sudah 6th menjalani hidup tanpa ibu. dan pada agustus 2022 telah tersematkan di depan namaku "IBU ANGGUN" yang buat aku semakin strong,tegar dan selalu inget pesan dari ibuku ketika aku down. "nduk belajar sabar urip mung mampir ngombe dadi kudu ngati ngati,eleng nang pangeran". masyaallah kemesraan bersama ibu saat itu masih terkenang sampai saat ini. semoga aku bisa menjadi ibu terbaik sepertimu untuk buah hatiku❤️
BalasHapusHai dear, memang ibu adalah role model terbaik bagi kita. Kenangan bersamanya menjadi salah satu ruang dalam bilik kecintaan hidup.
HapusSemoga kelak, kitapun dapat melakukannya, minimal versi yang baik bagi anak-anak. Jika tak mampu mirip atau lebih indah dari ibu kita.
Makasih atas partisipasinya ya. Btw identitas, asal daerah dan email aktif belum dicantumkan 🤗
hehe maaf kak terlupa .Anggun MST Kota Blitar email:anggun.itoh@gmail.com thankyouu❤️
HapusOkee makasiih
HapusPengalaman Unik Ketika Mengasuh Anak
BalasHapusAlhamdullilah sudah 28 Tahun saya membersamai ketiga anak saya. Barakallah ketiganya putri semua. Dari ketiga anak tersebut hanya terpaut beda usia 2 tahun, antara kakak pertama dengan kakak kedua. Lalu kakak kedua dengan adek juga terpaut beda usia 2 tahun. Alhamdulillah banyak pengalaman dan pengajaran yang saya dapatkan ketika membersamai mereka semua. Niat hati ingin mendidik mereka, tetapi barakalah ternyata diri ini yang dididik oleh mereka. Mereka guru terbaik saya dalam menyelami kehidupan ini.
Ketiga anak saya memiliki karakter yang berbeda-beda. Cara saya mendidik pun berbeda, saya sesuaikan dengan masing-masing karakternya. Namun kasih sayang saya untuk ketiganya sungguh sama besarnya. Mereka adalah karunia terindah yang Allah titipkan kepada saya. Darinya saya belajar arti sabar penuh kelemahlembutan. Tapi tidak mengurangi sikap tegas saya pada suatu momen tertetu. Biar apa, karena sikap tegas juga diperlukan untuk mendidik mereka menjadi pribadi yang tangguh untuk menyelami kehidupan nantinya.
Dari ketiga buah hati saya, saya juga belajar bahwa darinyalah cinta tulus, cinta yang tanpa syarat, dan juga sikap memaafkan yang tulus. Berkali-kali tanpa sengaja maupun secara sengaja baik perlakuan dan ucapan yang melukai hatinya ketika mendidik. Berkali-kali juga rasa penyesalan hadir ketika melihat wajah polosnya ketika tertidur lelap. Dan berkali-kali juga mereka memaafkan dengan secepat angin yang berlalu. Tersenyum hangat. Seolah-olah tak pernah ada ada kesalahan diriku di dalam hati kecilnya.
Kini, emak haru dan tersenyum bahagia melihatmu sudah tumbuh dewasa. Tumbuh menjadi anak-anak hebat. Putri-putri hebat kebanggan emak dan bapak. Love you more and more untuk ketiga buah hatiku.
Sri Utami, Kabupaten Trenggalek, usri7376@gmail.com
Masyaa Allah tabarakarrahman nggeh terima kasih, Bu. Salam kenal.
HapusMatur nuwun atas partisipasinya. Semoga beruntung 🤗
Pengalaman sy bersama isteri dalam mengasuh anak tentunya banyak hal yang telah kami dapatkan seiring kami berdua senantiasa mengevaluasi diri baik melalui buku2 maupun mgikuti kegiatan parenting yg diselenggarakan pihak ketiga maupun dari sekolah anak mereka bersekolah. Perlngalaman mengasuh yang keliru memberi penyesalan dalam mendidik anak terjadi pada anak pertama kami yang dibiasakan dimanja dan terlalu disayang. Mgkn karena teramat senang dgn kehadiran anak pertama. Anak tersebut tinbuh dewasa dengan sikap dan karakter yang manja, keras kepala dan keinginannya selalu harus diwujudkan. Sampai mesin kecerdasan anak pertama kami itu adalah Feeling Introvert. Kesulitan dalam berkomunikasi bahkan terjadi di tempat bersekolahnya yg sulit bergaul bahkan menimbulkan kebencian pd dirinya thdp guru wali kelasnya yg selalu bertentangan. Dari sisi negative yg dimiliki anak pertama kami Alhamdulillah Allah anugerahi kecerdasan pd dirinya yang selalu berprestasi dan nilai kademik yang sangat bagus. Sikap dan perilaku anak pertama kami tersebut menjadikan kami berdua harus memberikan perhatian ekstra dalam membimbing, mengarahkan anak kami dengan harapan bisa mengubahnya menjadi pribadi yang lebih baik yang diharapkan semua orang tua. Doa dan harapan Kami orang tuanya, Semoga Allah senantiasa melembutkan hatinya, diberi hidayah menjadi pribadi wanita yang sholehah dan pertolongan Allah selalu meyertainya disetiap aktivitasnya.
BalasHapusAwaluddin Anwar, SSTP. MSi., Kabupatrn Luwu Timur SULSEL, awallutim11@gmail.com
Siap Kak. Terima kasih atas partisipasinya. Semoga beruntung nggeh 😊🇮🇩
HapusMasa kecil mengajarkanku banyak hal, tentang bagaimana rasa ikhlas menerima dan berdamai dengan diri sendiri, menerima keadaan yang tidak bisa kita "utak-atik" sebagai manusia, bertemu dan berpisah dengan orang-orang yang punya timeline sendiri di hidup kita.
BalasHapusYaa memang sangat sulit menjalani masa-masa yang sebenarnya kalo bisa pengen di skip aja hehehe. Aku lebih suka menyebutnya sebagai pelajaran hidup, entah hari ini, esok atau 10 tahun lagi pasti ada saat "oh ternyata ini.. ". Pengalaman masa kecil yang hidupnya nomaden inilah jadi titik balik, kalau nggak nomaden mungkin nggak bisa bertemu orang-orang menarik saat itu, nggak punya kesempatan menjumpai momen setiap hari bersama Mbah Kung dan Mbah Dhok yang nggak bisa terulang lagi sekarang. Salam hangat
Novita Wulandari_Blitar novitwulanda23@gmail.com
Menarik.
HapusTerimakasih atas partisipasinya ya. Salam kenal 🤗
Bismillahirrahmanirrahim.
HapusPengalaman masa kecil dengan latar belakang orang tua yang sederhana. Aku sangat mencintai buku. Suka sekali membaca. Bahkan aku harus menabung membeli majalah bobo dan buku buku yang ku suka. Tapi, orang tua selalu bilang kenapa beli buku lagi dan lagi. Kadang aku harus diam diam membeli buku dari uang sisa jajan sekolah. Aku tidak menyalahkan orang tua ku, mungkin mereka tidak paham bahwa buku juga merupakan investasi terbaik untuk perkembangan masa depan. Dan sekarang aku menjadi seorang ibu. Aku mengenalkan buku pada anak anak dari mereka bayi. Dan Alhamdulillah dua anak ku mencintai buku. Mereka lebih bahagia bersama buku di banding membeli mainan. Jika ada paket buku yang sampai maka anak anak akan bersorak riang. Aku dan suami hanya kelurga sederhana tapi aku berusaha menabung untuk membeli buku anak anak. Aku juga sekarang menjadi book advisor dari sebuah penerbit buku anak anak. Tujuan nya agar aku bisa membeli buku untuk anak anak ku. Sempat aku bilang sama temen ku, aku gak punya penghasilan tetap tapi aku mau mencicil arisan buku anak anak dan Alhamdulillah dari bakulan kue aku bisa membeli buku untuk anak anak. Bahagia sekali ketika melihat anak anak merengek meminta membacakan buku, bahagia sekali ketika anak anak memilih buku dari pada mainan. Dari sana aku tau mereka juga sangat mencintai buku. Bahagia sekali ketika anak anak ku mengucapkan terimakasih karena mamanya yang biasa ini mau memberi hadiah buku untuk mereka. Doa kan ya teman teman agar kami bisa punya mini library. Salam hangat dari
Meri Amelia Rahmadani
Dari kampung kecil Nagari supayang,Kabupaten tanah datar Sumatra Barat
meriarha75@gmail.com
1. Saya adalah seorang guru bahasa Inggris di MTS merangkap pondok pesantren di kota saya. Karena saya belum menikah, pengalaman yang ingin saya bagikan adalah pengalaman ketika saya berinteraksi dengan murid-murid saya di kelas 7. Mereka baru berusia sekitar 12-13 tahun.
BalasHapusGaji saya sangat di bawah UMR. Dan itu sempat membuat saya berkecil hati, bahkan sampai depresi. Waktu itu kebetulan ponsel saya rusak karena kehujanan setelah pulang dari urusan sekolah. Setelah mengeluarkan biaya yang cukup lumayan untuk membetulkan ponsel (hampir setengah gaji), rasanya gaji saya sangat kecil. Belum lagi saya merasa kepayahan dengan keharusan untuk membuat silabus dan bahan ajar untuk 3 kelas sekaligus. Kelas 7, kelas 8, dan kelas 9. Karena keterbatasan dana, guru-guru di tempat saya mengajar kebanyakan mengajarnya merangkap-rangkap seperti ini. Itu semua membuat saya depresi. Saking depresinya saya sampai pernah beberapa kali nge-blank saat mau membuat materi dan saat mau mengajar. Beberapa kali saya sampai izin tidak masuk.
Namun, tanpa terduga Allah menyembuhkan perasaan saya lewat para santriwati yang saya ajar. Ada satu santriwati yang begitu semangat belajar bahasa Inggris. Selesai jam pelajaran, dia sering mendekati saya untuk bertanya ini-itu, bahkan bertanya tentang materi yang belum diajarkan di SMP. Dengan lantang dia berkata bahwa dia ingin mendapatkan beasiswa ke Rusia untuk belajar IT. Betapa senangnya dia saat saya meminjamkan buku tentang belajar bahasa Rusia dan buku tips untuk mendapatkan beasiswa S1, S2, dan S3 di Rusia dari perpustakaan kota. Dia sampai melonjak-lonjak, mencium tangan saya, dan mengucapkan kata, "Terima kasih, Ustazah," berkali-kali hingga saya terpana.
Antusiasmenya menarik murid-murid yang lain juga untuk mendekati saya. Mereka pun mengatakan bahwa mereka ingin mendapat beasiswa di Jepang dan di Korea. Ada juga yang berkata ingin menjadi dokter. Maka saya pinjamkan buku-buku saya tentang pengalaman para mahasiswa yang meraih beasiswa di Jepang, buku kisah-kisah tentang dokter yang memang ditulis oleh para dokter, dan saya pinjamkan buku tentang cara kuliah di Jepang dari perpustakaan kota. Sayang perpustakaan kota belum memiliki buku tentang cara kuliah di Korea, tapi saya akan mencari dari sumber lain nanti. Mereka semua senang menerima buku-buku pinjaman itu. Di pondok akses terhadap buku masih sangat terbatas. Di perpustakaan hanya ada beberapa kitab agama lama yang berdebu, tidak ada buku yang sejenis dengan buku yang saya pinjamkan.
Duhai, betapa muda usia mereka, betapa tinggi cita-cita mereka. Antusiasme mereka membuat saya ingin bisa mengimbangi energi mereka. Lalu libur Ramadan yang panjang datang. Liburan itu memberi saya jeda yang cukup panjang untuk memulihkan diri. Karena suatu peristiwa yang terjadi selama liburan, depresi saya berakhir. Dan akhirnya saat masuk sekolah, saya kembali bersemangat. Tak lagi nge-blank. Saya bisa menyiapkan materi untuk menghadapi ujian dengan baik sehingga alhamdulillah jumlah siswa yang remidi menurun drastis jika dibandingkan dengan semester sebelumnya.
Itulah pengalaman menarik saya selama berinteraksi dengan murid-murid saya. Dari mereka yang masih begitu polos, saya, orang dewasa yang sering dihantam dengan pahitnya kenyataan hidup ini jadi belajar untuk kembali memperjuangkan impian-impian saya yang masih terkubur seperti impian untuk bisa menjadi penulis. Sekarang saya sedang mengikuti kelas menulis untuk menyelesaikan satu naskah. Dan dari buku Kafe Ajaib yang Memasak Impian yang saya baca, saya jadi tergerak untuk membuat program Dream Journal agar para murid menulis impian dan rencana yang akan mereka lakukan untuk meraih impian-impian tersebut. Dengan begitu saya bisa mengetahui apa impian mereka dan mencarikan buku yang sesuai untuk membantu mereka belajar meraih mimpi. Program ini insyaallah akan saya coba terapkan semester depan. Bismillah.
2. Nama: Gusti A.P.
Asal daerah: Kota Malang.
E-mail aktif: nekoyuina@yahoo.co.id
Hallo, ini Pak atau Bu Guru Gusti ya?
HapusMasyaa Allah njenengan hebat banget. Mengalihkan kesedihan untuk menerangi cahaya hidup para siswa. Terima kasih atas partisipasinya ya. Semoga beruntung 🤗
Wow.
BalasHapusWow juga hehe
HapusPengalaman saya membesarkan anak pertama begitu luar biasa, yang harus berjuang sendiri dr hamil 3 bulan sampai anak berusia 7 bln tanpa ditemani suami karena sedang bertugas diluar negeri bahkan tidak bisa menemani ketika persalinan. Meski kadang merasa iri dengan ibu lainnya yg didampingi suami, tapi saya tetap berusaha menjalani dengan bahagia. Bahkan ketika harus mengalami benjolan yg dulu saya juga belum mengerti apa itu mastitis atau apalah itu, tetapi setiap kali pergi ke dokter hanya ada 1 diagnosa yaitu cancer dan harus di rujuk ke dokter bedah. Tapi karena saya tidak didampingi suami dan otomatis anak saya tdk ada yg menjaga akhirnya saya abaikan demi tetap bisa dampingi anak yg bahkan 1 bln belum ada. Jadi antara menahan sakit karena benjolan yg membesar bahkan dlm 1 minggu dan tdk bisa melepas kewajiban menjaga anak bayi saya tetap menikmati prosesnya. Alhamdulillah saya bisa melewatinya meski terkadang ada rasa lelah tp entah kenapa tdk ada rasa ingin menangis karena bahagia saya itu akan ikut tertular pd anak saya, begitu sebaliknya....
BalasHapusDan sampai saat saya tidak pernah sedikitpun menyesali apa yg saya lewati itu meski hanya seorang diri. Bahkan saya bahagia pernah sanggup melewati itu semua 😊😊😊
Wulan_semarang
Diewanwulanai@gmail.com
Saya anak terakhir dari 5 bersaudara namun sebelum saya lahir 2 kakak saya meninggal jadi sekarang saya 3 bersaudara. Berasal dari keluarga yang sederhana, ayah bekerja sebagai peternak bebek dan ibu atau biasa kami memanggilnya "emak" berdagang makanan seperti lopis, royel, gebral yang semuanya dari singkong. Menginjak kelas 1 SD tepatnya cawu 2 (dulu masih memakai sistem cawu) ayah saya meninggal dunia. Itu menjadi pukulan terberat bagi keluarga kami. Meski beliau, ayah saya hanya sebentar membersamai tapi beberapa momen yang sampai sekarang tidak pernah terlupakan adalah saat ada PR basa jawa dan ada pertanyaan "apa nama anak jaran?" beliau menjawab "bello". Keesokan harinya satu kelas yang jawabannya benar adalah saya. Bangga sekali beliau saat saya ceritakan hal itu kepadanya. Kemudian saat saya sakit kepala malamnya beliau pijitin kepala saya hingga tertidur dan qodarullah paginya langsung sembuh sakit kepala saya. Jadi meskipun sibuk beliau tak pernah melewatkan saat makan malam selalu berkumpul, makan bersama kami berempat karena kakak pertama sudah menikah dan tinggal bersama istrinya. Dan setelah beliau wafat saya kehilangan sosok seorang ayah. Namun kebersamaan bersama beliau meski hanya secuil yang saya ingat sangat membekas di jiwa ini. Kadang rindu akan masa-masa bersama beliau. Semoga Allah ampuni dosa-dosa beliau, dilapangkan kuburnya dan diterima amal sholehnya. Aamiin. Alfatihah untuk beliau.
BalasHapusTRIYONO, email : tri03comal@gmail.com berasal dari kota "APEM" COMAL, Kab. PEMALANG
Masyaa Allah tabarakallah, masa kecil yang indah ya. Salam kenal Mas Triyono. Terimakasih atas partisipasinya. Semoga beruntung.
HapusSaatnya pengumuman! Sahabat Literasi sekalian, alhamdulillaah sudah terpilih komentar paling unik yang beruntung mendapatkan hadiah paket buku anak serta Pin Bung Karno.
BalasHapusDialah Alfa Anisa. Selamat yaa. Bagi yang lainnya, semoga ada rezeki dan kesempatan untuk Give Away berikutnya. Terima kasih 🤗