Biarkan Nasinya sampai Mendingin
Seni berinteraksi secara daring itu memang agak ribet, ya!
Menurut seorang alim yang telah dibaiat organisasi Islam terbesar di Indonesia, Ustadz Hanan Attaki; jika kita menerima komentar ataupun japrian yang bikin ga enak hati bahkan emosi. Biarkan dulu. Jangan langsung balas seketika itu juga.
Ustadz Hanan mengibaratkan chat ataupun komentar netizen yang bikin keki itu, bagaikan nasi maupun makanan panas. Karena sunnah Rasulullah ﷺ melarang kita meniup hidangan, maka biarkanlah sebentar. Sampai sajian agak hangat atau dingin, lantas kita bisa mengkonsumsinya tanpa menyakiti mulut dan lidah.
Demikian pula berinteraksi secara daring. Biarkan chat atau komentar itu hingga beberapa jam. Atau berganti hari. Niscaya keesokan pagi, kita bisa membacanya lebih bijak. Daripada jika langsung dijawab.
Masalahnya, kadang orang lain suka baper jika chat atau komentar dianggurin. Apalagi jelas sudah ada notifikasi terbaca. Centang biru. Tanda sedang aktif. Dan sejenisnya.
Makanya tadi di awal, Ummi sebut dunia maya itu ribet. Sekaligus seni. Jadi, semakin ribet, di situlah letak keindahannya 😄
ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ
Subhanallah sangat bermanfaat .,.jd nunggu dingin dulu ya mbak anggi
BalasHapusMasyaa Allah tabarakarrahman. Nggeh terima kasih atas kunjungannya 😊
HapusKendala adalah tantangan, semakin dihadang semakin mudah dipertemukan peluang sebagai pembeda dengan orang lain
BalasHapusYa, boleh juga pemikiran ini. Hehe walau tampil beda itu kadang berat konsekuensinya 😄
HapusUnik judulnya, Mbak. Analoginya kereen.. ternyata membidik tentang itu.
BalasHapusMasyaa Allah tabarakarrahman. Hanya meneruskan pesan alim ulama. Terima kasih atas apresiasinya 😊
Hapus