Sekilas tentang Penjiplakan

 

Tayangan pembuka disunting menggunakan Aplikasi Canva. Lagu latar berjudul Meraih Bintang, dilantunkan oleh Via Vallen. 

Bunda Yeni Mulati, atau yang kita kenal dengan nama pena Beliau  Afifah Afra, pernah berkata, "Kalau Anda scroll postingan google, sepertinya banyak artikel atau feature yang mirip dengan tulisan-tulisan pada blog saya. Namun, itu memang sudah resikonya. Jika mantap nge-blog atau bermedia sosial lainnya, memang akan segera diapresiasi pada kolom komentar. Walaupun tidak aman sepenuhnya dari plagiasi".

Hal itu juga yang Ummi rasakan sih. Walaupun hingga kini belum nemu tulisan yang serupa bahkan sama persis dengan postingan RantauAnggun.com. Namun, memang sudah meniatkan jariyah aksara pada media blog, dengan mengingat segala manfaat hingga
pengaruh buruknya. 

Dalam bingkai : Bunda Afifah Afra ketika sedang berkarya dengan perangkat elektronik Beliau. Gambar diambil dari sini

Perjalanan Ummi menggurat ide, tidak untuk dibandingkan dengan sahabat pengarang lain. Atau bahkan para penulis besar negeri ini. Tidak. 

Pencapaian Ummi dalam menterjemahkan hidayah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى itu sudah sangat patut disyukuri. Sejak usia belia hingga hampir 40 tahun ini. Sungguh, mengingat lika-likunya, merupakan momentum karya yang istimewa. 

Maka, memang tidak ada kekhawatiran jika bakal dijiplak. Karena pada dasarnya, sebagaimana pesan para pengarang kenamaan, tidak ada ide yang murni orisinil. Setiap gagasan hanyalah pengulangan terhadap seluruh cahaya pemikiran yang berasal dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. 

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, menurut Ummi memang diberlakukan untuk memberi efek jera dan penghargaan terhadap kerja keras seseorang atau lembaga. Sekali lagi, dalam menterjemahkan gagasan ciptaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.  

Apalagi, dalam ranah lulusan Ksatrian APDN-STPDN-IPDN, bisa dihitung jumlah penulisnya. Lebih mengerucut lagi, yang membuat feature. Lebih khusus lagi, alumni wanita praja yang mengutip dan merangkai tausiyah 😂

Dalam bingkai : Bapak NaSsirun PurwOkartun adalah pengarang yang menyadarkan Umma, bahwa selama ini naskah pada RantauAnggun.com boleh jadi berbentuk feature. Terima kasih pencerahannya, Pak. Gambar diambil dari sini


Justru, apabila itu terjadi, mungkin Ummi akan bahagia. Berarti, karya dalam RantauAnggun.com dianggap layak disebarluaskan, hingga harus dijiplak. Ini pikiran konyol, abaikan saja 😆

Penafian
Tulisan ini hanya untuk pejuang blog atau pembuat muatan sosial media, ya. Walaupun pada dasarnya, apakah luring maupun daring, kemurnian karya mesti dijunjung tinggi. Namun, karena dianggap lumrah, sistem Amati, Tiru dan Modifikasi menjadi fenomena salah kaprah bagi para warga net. 

Akan tetapi, kelaziman penjiplakan tidak berlaku bagi pengarang buku fiksi maupun ilmiah. Mereka harus tetap menjunjung tinggi orisinalitas karya dan meminimalisir plagiasi. 

ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
 مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ
 


Komentar

Postingan Populer