Kurangi Satu Masalah

Telah berlalu beberapa tahun, sejak Umma mengisi kajian dengan para muslimah. Akhir-akhir ini, hanya bertaut dengan tugas sebagai moderator atau pembawa acara dalam even daring kepenulisan dan kajian dengan teman angkatan SMA. 

Maka, ketika Tante Ria menanyakan siapa narasumber yang sekiranya dapat membahas keseimbangan peran dalam keluarga, pekerjaan ataupun usaha, tanpa pikir panjang diri ini menyanggupinya. Walau, Umma tidak merasa seimbang menjalani kedua ketetapan Allah tersebut. Malah, kami sering jatuh bangkit dalam menafasi jati diri sebagai ibu dan perempuan pekerja. Namun, kesanggupan ini juga sebagai doa, agar setiap hal yang nantinya kami ucap dan pahami bersama---membuahkan amal yang semoga membawa kebaikan bersama dan diridhai Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Dalam bingkai : Umma dan emak-emak Agen Busana Muslim merek Saqeena ketika membahas bersama peran ibu dalam keluarga dan karir ataupun bisnis. 

Para ibu agen gamis itu terdiri dari berbagai latar belakang. Ada yang murni perempuan bekerja dari dalam rumah. Ada pula yang baru saja resign untuk fokus pada keluarga dan wirausahanya. Hingga ada yang rangkap amanah selaku istri dan ibu pekerja di kantor. 

Mereka menakjubkan. Sanggup bertahan saja sudah luar biasa. Apalagi masih mensyiarkan keindahan Islam melalui aneka rupa busana merek Saqeena yang mempersatukan majelis itu, sungguh upaya yang patut didoakan dan disyukuri. Membantu suami dalam mencukupi nafkah keluarga, merupakan bonus lainnya. 

***

Perbincangan kami sempat menghangat kala Umma bertanya. Menyitir asatidz seangkatan tahun 84, Gurunda Salim Akhukum Fillah. 

"Jadi, ibu-ibu, punya suami shalih itu penting tidak?", dan bak dikomando. Mereka kompak bersuara. 

"Pentiiingg!", seru sekali membahana di teras rumah Tante Ria. 

Sebelumnya, kami membahas juga para wanita tangguh yang nama dan kisah mereka disebut dalam Al Qur'an. Masih hafal, kan? Iya benar. Sayyidah Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim istri Fir'aun pada masa Nabi Musa dan Nabi Harun, Ibunda Khadijah binti Khuwailid istri Baginda Rasulullah ﷺ dan Fathimah putri mereka, istri Ali bin Abi Thalib.

"Masa' sih, Buk? Sekarang saya mau tanya. Maryam punya suami tidak?", mereka menggeleng. 

"Asiyah, suaminya shalih tidak? Bukan Aisyah lho ya. Beda zaman", mereka menggeleng lagi. 

"Jadi, masihkah penting suami shalih itu?", keraguan mulai menghinggapi. 

Meskipun ada seorang ibu yang bergumam, "Mau ada opini gimanapun, aku tetap menganggap penting suami shalih"

"Iya ibu-ibu. Tentu saja penting. Karena masih ada dua wanita lagi tadi, kan. Ibunda Khadijah dan Ibunda Fathimah Az Zahra", ada nafas-nafas kelegaan. Baik sangka mulai terhembus lagi. 

"Ehm. Namun siapkah menjadi istri orang shalih? Ibunda Khadijah mempersembahkan seluruhnya kekayaan untuk jihad dan dakwah sang suami. Hingga ketika beliau sakaratul maut, menitahkan kelak Rasulullah ﷺ gali makam dan jual saja tulang belulangnya apabila harta itu tidak mencukupi", lagi-lagi mereka terdiam. 

"Atau, ini lebih sulit lagi. Putri mereka, Fathimah, seumur hidupnya sejak menikahi Ali berada di bawah garis kemiskinan. Sanggup seperti itu?", kami tergelak kala ada seorang muslimah yang nyeletuk.

"Lha iyo, kok angel men!"

***

Rumah Tante Ria yang tinggi, besar dan luas, turut serta melapangkan ruang-ruang pemahaman kami. 

"Keempat wanita dalam Al Qur'an itu menandakan bahwa setiap orang berpeluang untuk berprestasi di hadapan Allah ya, ibu-ibu. Bersuami atau tidak. Bahkan yang bersuami tidak shalih pun. Bukannya suwargo nunut, neroko katut. Kita mandiri dalam amal, tapi sinergi dalam penyampaian kebaikan", sungguh setelah beberapa tahun, Umma berharap dimaklumi jika tidak setangkas guru lain. Kami berterimakasih diberi kesempatan saling belajar menghikmati kebenaran.

"Adapun memiliki suami shalih, itu tetap penting dan utama.. Karena setidaknya, kita mengurangi satu masalah. Walaupun bapaknya anak-anak tidak seshalih nabi dan menantunya, tetapi kan nggak juga separah Fir'aun insya Allah. Maka, kita yang perempuan biasa ini, masih berpotensi menggapai rahmatNya". 

Terimakasih, Tante Ria. Terimakasih majelis taklim Agen Saqeena. Semoga pertemuan kita termasuk ke dalam yang dinaungi sayap-sayap malaikat dan disebut Allah di hadapan makhluk-makhluk mulia di sisiNya. Aamiin Yaa Rabb.

ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِين

 مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ


Komentar

Postingan Populer